National Library of Virtual Manipulatives – Membandingkan Pecahan

Membandingkan pecahan merupakan salah satu topik yang dipelajari oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar. Pada topik ini tidak jarang siswa mengalami kesulitan dalam membandingkan pecahan yang memiliki penyebut berbeda. Untuk membandingkan pecahan, siswa harus terlebih dahulu menyamakan penyebut dari pecahan-pecahan yang akan dibandingkan dan mencari Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) merupakan cara yang banyak diajarkan oleh guru. Cara tersebut memang praktis, akan tetapi, sebagai langkah awal, diharapkan siswa tidak hanya menjadi kalkulator penemu jawaban. Siswa diharapkan benar-benar memahami konsep pecahan sebagai bagian dari keseluruhan dan bagaimana membandingkan dan mengurutkan pecahan.

Penggunaan alat peraga memegang peranan penting dalam pembelajaran pecahan. Akan tetapi, sebagaimana kita ketahui, keterbatasan waktu, sarana dan prasarana seringkali menjadi kendala untuk menerapkan pembelajaran dengan mengunakan alat peraga. Padahal, seiring dengn perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet, terdapat banyak website yang menyediakan sumber-sumber belajar yang sangat bermanfaat. Salah satunya adalah National Library of Virtual Manipulatives, website yang menyediakan pembelajaran matematika interaktif yang dapat diakses online oleh guru dan siswa secara gratis serta menyediakan free 2 bulan trial version untuk versi offlinenya. Berikut adalah salah satu contoh aplikasi untuk membandingkan pecahan dengan pie chart.

 

Menemukan Luas Layang-layang Melalui Konteks Permainan Layang-layang

Oleh:

Nikmatul Husna (nikmatulhusna13@gmail.com)

Sri Rejeki (srirejeki345@rocketmail.com)

Geometri adalah salah satu materi yang dipelajari dalam matematika. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep geometri, misalnya permainan anak-anak yaitu layang-layang. Dalam pembuatan layang-layang, kita harus memperkirakan berapakah bambu, benang dan kertas yang digunakan. Hal ini akan berkaitan dengan sifat-sifat, keliling dan luas layang-layang.

Materi layang-layang dipelajari siswa di kelas V SD pada semester satu. Siswa akan mempelajari mengenai sifat-sifat, keliling dan luas layang-layang. Dalam mempelajari materi ini, kita dapat mengaitkannya dengan permainan layang-layang yang sering dimainkan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Freudenthal tentang didactical phenomenolgy. Didaktikal fenomenologis adalah menggunakan analisis dari kejadian di dunia nyata sebagai sumber dari matematika. Hal yang penting dalam didaktikal fenomenologis adalah fenomena-fenomena nyata yang terjadi dapat memberikan kontribusi dalam matematika, bagaimana siswa dapat menghubungkan fenomena-fenomena tersebut dan bagaimana konsep-konsep muncul kepada siswa. (Freudenthal,2002:12)